Tema 4 ( Globalisasi )Subtema 2 ( Globalisasi dan Manfaatnya )
Pemebelajaran 1
1. B. Indonesia : Menemukan Informasi Penting dari Teks yang Dibacakan
2. IPS : Kerjasama Anggota ASEAN dalam Bidang Politik
3. IPA : Cara-Cara Menghemat Energi Listrik
Pendahuluan ( 10 Menit )
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Anak-anak yang sholeh dan sholehah, apa kabar nya hari ini ?
Semoga selalu baik dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahuwata'ala
Agar lebih semangat mari kita lakukan Ice Breaking sejenak.
Anak anak yang sholeh dan sholehah, masih ingatkah materi yang telah kita pelajari kemarin ?
iya benar ! kemarin kita telah mempelajari tentang:
1.Menyajikan Informasi Penting Teks Eksplanasi dalam Bentuk Gambar Seri
2.Menghargai Keberagaman Kegiatan Ekonomi
Tujuan Pembelajaran :
Anak
anak yang sholeh dan sholehah, tujuan pembelajaran kita hari ini adalah
agar kita semua mengetahui cara Menemukan Informasi Penting dari Teks yang Dibacakan, mengetahui Kerjasama Anggota ASEAN dalam Bidang Politik serta mengetahui cara menghemat energi listrik
Kegiatan Inti ( 45 Menit )
B.Indonesia
Bahasa Indonesia Dinilai Layak Jadi Bahasa ASEAN
Bahasa
Indonesia dinilai layak menjadi bahasa ASEAN karena merupakan bahasa
dari negara dengan penduduk yang besar. “Bahasa Indonesia berasal dari
negara dengan penduduk sekitar 250 juta, seharusnya bisa menjadi bahasa
ASEAN,” kata Guru Besar Tetap bidang Linguistik Universitas Mataram
Prof. Dr. Mahsun, M.S, di Gelar Wicara Internasionalisasi Bahasa
Indonesia, di Universitas Negeri Jakarta, Kamis.
Menurut
Mahsun, bahasa Indonesia memang hanya memiliki 90.000 kosakata tetapi
mempunyai strategi gramatikal untuk menciptakan kata baru. Sehingga,
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya. “Misalnya dari kata hati
banyak dikembangkan menjadi mata hati, jatuh hati, patah hati, dan
lainnya. Atau dari kata anak berkembang lagi menjadi peranakan,
kekanakan, kanak-kanak, dan sebagainya,” jelas Mahsun.
Pada
kesempatan yang sama, budayawan Indonesia Franz Magnis Suseno atau
akrab disapa Romo Magnis menilai bahasa Indonesia layak menjadi bahasa
global. “Dalam bahasa Indonesia kita bisa ungkapkan apa saja. Jadi masuk
akal kalau bahasa Indonesia diakui di ASEAN. Bahasa Indonesia itu
sempurna. Tidak kaku dan bisa berkembang,” ujarnya.
Oleh
sebab itu, ia menyayangkan semakin banyak generasi saat ini yang merasa
lebih percaya diri menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama
ketimbang menggunakan bahasa Indonesia. ”Bagi saya memgherankan orang
Indonesia pakai bahasa Inggris di rumah. Kemampuan bahasa Inggris cukup
dipelajari sebaik mungkin sebagai bahasa asing. Saya dukung orang kita
bisa bahasa asing, bisa maju, tetapi kalau bahasa Indonesianya sebagai
bahasa ibu diganti, rasanya kosong karena tidak menyentuh ke hati,”
jelas Romo Magnis yang belajar bahasa Indonesia sejak tahun 1962 itu.
IPS
Kerja sama Indonesia dengan Negara-Negara di Asia Tenggara di Bidang Politik di Masa Globalisasi
Bentuk Kerja sama
- Mempererat hubungan diplomatik dengan pengiriman duta dan konsul
- Menciptakan stabilitas politik kawasan ASEAN
- Mengadakan perjanjian ekstradisi dengan negara-negara anggota ASEAN.
Peran Indonesia dalam hubungan kerja sama dengan negara di Asia Tenggara
- Mengirim duta dan konsul ke negara-negara anggota ASEAN dan menermia duta dan konsul dari negara lain.
- Turut andil dalam penyelesaian beberapa konflik yang terjadi di awasan ASEAN
- Mengembalian pelau kejahatan ke negara asal.
IPA
elakangan ini banyak bermunculan masalah pemborosan energi. Masalah
pemborosan energi secara umum sekitar 80 persen disebabkan oleh faktor
sumber daya manusia yang kurang memahami dampak dari pemborosan energi
bagi kelangsungan hidup anak cucu kita mendatang. Selain disebabkan oleh
manusia, ada pula 20 persen disebabkan oleh faktor teknis. Indonesia
merupakan negara yang boros dalam penggunaan energi, bahkan Indonesia
termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang tertinggi dalam hal
pemborosan energi. Hal ini tercermin dalam indeks elastisitas energi.
Skor Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara, bahkan dengan negara maju. Hal ini menunjukkan perlunya
masyarakat Indonesia mengonsumsi energi secara lebih efisien dan
mengurangi pemborosan.
Dampak dari pemborosan
energi sebenarnya sudah kita rasakan. Hal ini terasa dari peningkatan
suhu global. Meningkatnya suhu global menyebabkan naiknya permukaan air
laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrem, lebih lamanya
cuaca panas darpada cuaca dingin, dan hilangnya gletser, serta
akibat-akibat lainnya. Jika fenomena ini terus terjadi tanpa antisipasi
dan penanggulangan, mungkin kelangsungan hidup manusia akan terancam.
Ternyata masyarakat Indonesia harus memiliki sikap hemat energi. Bagaimanakah caranya? mari diskusikan dengan teman kelompokmu
Penutup ( 15 Menit )
Demikianlah pembelajaran
kita hari ini, bagaimana ? apakah semua sudah mengerti ? Alhamdulillah
jika semua sudah mengerti, namun jika ada yang belum paham abi berikan
kesempatan untuk bertanya.
Untuk lebih memahami pembelajaran hari ini mari kita Review kembali pembelajaran kita hari ini
Nah bagaimana dengan pembelajaran hari ini, apakah kalian senang dengan pembelajaran hari ini ?
Semoga selalu semangat ya. 👍😁